Tata Cahaya Pada Produksi TV

1.1 Pengertian
 => Cahaya adalah  radiasi gelombang elektro magnetik yang dipancarkan dari sumbernya.  Sumber cahaya umumnya dibagi menjadi dua yaitu : sumber cahaya alami yang disebut (original light) misalnya matahari, bulan. Dan sumber cahaya non alami yang di sebut (artificial light) misalnya lampu, lilin, obor, dan sebagainya
        Dalam hal pembuatan paket produksi acara televisi, tata cahaya diartikan sebagai suatu kegiatan merencanakan dan melaksanakan pengaturan cahaya-cahaya yang berasal dari berbagai sumber cahaya baik original lihgt maupun artificial light  terhadap suatu dekorasi atau panggung atau hal-hal lain yang serupa sehingga merupakan suatu kesatuan pencahayaan yang baik.
Pencahayaan yang baik harus dapat memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut : 
1)      Teknis
       Persyaratan teknis dalam hal ini untuk memenuhi standar pencahayaan yaitu intensitas cahaya yang cukup, color temperatur yang tepat serta dimensi ruang yang akan  kita tampilkan.
2)      Artistik
        Memenuhi Persyaratan artistik maksudnya sebagai tingkat keberhasilan suatu penataan cahaya dalam menata dan menampilkan dari segi aspek keindahan sehingga mempunyai nuansa artistik dalam mendukung isi atau naskah.
3)      Progamatis
           Memenuhi persyaratan progamatis dalam hal ini diartikan sebagai  keberhasilan suatu penataan dalam menampilkan dan menampakkan ke dalam isi cerita atau naskah atau hal sejenisnya.
 1.2  Tujuan Tata Cahaya
        Tujuan utama dari tata cahaya yang baik dalam paket produksi acara televisi adalah untuk menghasilkan gambar atau video yang menarik dan mendukung suatu produksi visualisasi dari naskah cerita drama atau pun musik.  Maka tata cahaya harus merupakan bagaian yang hidup dari estetika artistik suatu produksi. Untuk tujuan tersebut tata cahaya dirancang dan digerakkan oleh pemikiran yang kreatif. Ide-ide pemikiran kreatif semacam ini penting dalam penataan cahaya, karena tanpa hal ini penataan cahaya tidak dapat berkembang maju.
Untuk lebih terinci tujuan tata cahaya pada dasarnya adalah sebagai berikut :
1) Untuk memenuhi sebagai syarat sistem kerja dari peralatan kamera yang membutuhkan cahaya guna menerangi obyek yang akan di ambil gambarnya.
2) Menghasilkan gambar yang menyenagkan melalui distribusi cahaya dan bayangan secara artistik sehingga menghasilkan gambar yang dapat dipahami dan dapat dilihat tanpa menyakinkan mata dengan kata lain memberikan perspektif tiga dimensi ruang.
3)  Menciptakan kesan dimensi waktu seperti siang malam, sore dan untuk menumbuhkan perasaan atau suasana pada suatu adegan serta guna memberikan penekanan pada agenda yang dianggap penting.
4)   Memberikan penyinaran yang seimbang dari satu scene ke scene lain sehingga setiap kamera dapat menghasilkan urutan gambar yang sesuai dengan tone yang baik terutama dari wajah-wajah pengisian acara.
5)      Menimbulkan mood pada scane.
6)      Menyembunyikan cacat.
1.3  Peralatan Tata Cahaya
Untuk tercapainya penataan cahaya yang baik harus didukung oleh :
1)  Lampu
          Lampu adalah unsur utama dalam tata cahaya. Berdasarkan dari sifat cahayanya lampu terbagi dalam dua jenis yaitu : lampu jenis hard light dan lampu jenis soft light. 
2)  Telescopic dan Pantograph
        Adalah jenis gantungan lampu yang dapat diatur panjang pendeknya, dalam hal ini tingggi rendahnya lampu.
3) Filter
         Filter biasanya terbuat dari bahan gelatin yang dirancang sedemikian rupa sehingga diperoleh beberapa jenis filter dengan macam-macam kegunaan misalnya untuk keper;uan effect, untuk keindahan dan lain sebagainya.
4) Clamping
        Adalah kelengkapan gantungan lampu yang menyerupai tangan yang mencengkram pada grid.
5) Grid
        Adalah suatu konstruksi silang terbuat dari logam, dipasang pada langit-langit untuk menggantungkan lampu-lampu studio.
6) Batten
         Fungsinya sama dengan grid yaitu Sebagai tempat kedudukan lampu atau gantungan lampu, hanya saja kalau grid biasanya dipakai pada studio yang kecil sedangkan batten digunakan untuk studio-studio yang besar dan batten tersebut, sesuai dengan yang diinginkan.
7) Dimmer atau Lighting Console
          Berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya tersebut sesuai dengan yang diinginkan.

1.4  Aspek Penting dalam Lighting
         Ini sudah menjadi rumusan atau formula dasar sebuah pencahayaan dalam produksi video, film, dan foto. Tiga poin penting itu terdiri atas : Key Light, Fill Light, Back Light.
Key Light adalah pencahayaan utama yang diarahkan pada objek. Keylight merupakan sumber pencahayaan paling dominan. Biasanya keylight lebih terang dibandingkan dengan fill light. Dalam desain 3 poin pencahyaan, keylight ditempatkan pada sudut 45 derajat di atas subjek.
Fill Light merupakan pencahyaan pengisi, biasanya digunakan untuk menghilagkan bayangan objek yang disebabkan oleh key light. Fill light ditempatkan berseberangan dengan subyek yang mempunyai jarak yang sama dengan keylight. Intensitas pencahyaan fill light biasanya setengah dari key light.
Back Light, pencahayaan dari arah belakang objek, berfungsi untuk meberikan dimensi agar subjek tidak “menyatu” dengan latar belakang. Pencahyaan ini diletakkan 45 derajat di belakang subyek. Intensitas pencahyaan backlight sangat tergantung dari pencahayaan key light dan fill light, dan tentu saja tergantung pada subyeknya. Misal backlight untuk orang berambut pirang akan sedikit berbeda dengan pencahayaan untuk orang dengan warna rambut hitam.
Selain 3 poin pencahayaan tadi masih ada jenis pencahyaan lainnya, yakni High Keylight, Low Keylight, Bost Light, Cross Light, Side Back Light, Eye Light, dan Set Light.
·  High Key Light
           Cara penyinaran untuk suatu scene yang menghasilkan gambar dengan gradasi terutama abu-abu dan putih.
·  Low Key Light
          Cara penyinaran untuk untuk suatu scene yang menghasilkan gambar dengan gradasi, terutama antara abu-abu dan hitam.
·  Bost Light
            Penyinaran yang menyebar rata dan hamper tidak menghasilkan bayangan.
·  Cross Light
        Penyinaran yang sama kuat kedepan subjek dari 2 arah dengan sudut yang   sama besar terhadap sumbu optis kamera pada bidang horizontal.
·  Side back Light
          Penyinaran dari arah belakang subjek dengan kedudukan tidak sejajar dengan bidang vertikal yang melalui garis sumbu optis kamera.
· Eye Light
          Penyinaran terhadap seorang untuk menghasilkan pantulan oleh mata/gigi    tanpa menambah jumlah cahaya yang berarti terhadap subjek itu sendiri.
· Set Light
         Penyinaran untuk latar belakang/ set yang terpisah dari penyinaran untuk subjek utamanya.


Semoga bermanfaat.... ^-^

Komentar